Jumat, 24 April 2009

Mengapa caleg menjadi gila?



Pertanyaan yang terulang dalam banyak berita. Penuh kotak jawaban terisi dengan jawaban masyarakat tentang hal tersebut. Namun aneh bukan? mengapa kalau mereka bahkan anak kecil tau alasan yang menjadikan caleg-caleg kehilangan akalnya namun tetap saja ada orang yang mencalonkan diri sebagai caleg?

Perubahan presepsi anggota legislatif atau anggota parlemen yang harusnya 'wakil rakyat' menjadi 'pengontrol rakyat' atau malah 'penipu rakyat' untuk kata ekstrimnya,adalah salah satu alasan mengapa banyak orang masih mau mencari kedudukan di sana. di tempat yang bahkan telah di cap sebagai tempat terkorup.Perjalanan waktu akan terus saja mengiringi setiap langkah bangsa yang menipu dirinya sendiri ini. Kalau memang kita ini bangsa yang jujur dan berprinsip sama rata sama rasa. Jangan biarkan kawan kita dan diri kita menipu saudara sebangsa. Jangan biarkan rakyat yang bodoh diwakili oleh orang-orang pintar.

Bukan dengan menaruh orang-orang pintar di tempat perwakilan rakyat yang nantinya malah akan menipu rakyat. Namun cukuplah orang pintar berada di pemerintahan dan biarkan para penanding pemerintah itu di wakili oleh tingkat kecerdasan rata-rata yang di wakilinya. Jika merasa mewakili golongan dosen, pilihlah dosen. Jika merasa mewakili golongan petani, maka pilihlah seorang petani namun jangan pilih seorang guru untuk membuat peraturan untuk murid. Karna walaupun hasilnya baik namun tetap saja peraturan tidak akan jalan sesuai yang di inginkan. Karena tidak jalanya peraturan itu disebabkan karena peraturan dibuat,dipahami dan di setujui oleh orang pintar namun harus di jalankan oleh orang biasa.

Biarkanlah para wakil kita itu bukan dari golongan pintar. Agar pemerintah tau bahwa tak semua orang indonesia itu pintar dan bantu pemerintah mengatasi mengatasi masalah yang akan tepat berada di depan mata. Jangan jadi gila jika hanya ingin menipu

0 komentar:

Posting Komentar