Minggu, 26 April 2009

Tak butuh mesin waktu


Selalu merasa menua dan kehilangan harapan saat kita berusaha melakukan hal terbaik. Berharap ada mesin waktu yang dapat kita gunakan untuk memperbaiki hal yang telah kita lakukan dan kita sesali. Adakah alat itu mungkin ada di dunia ini?

Jawabanya ada. Tuhan telah memberi cara untuk memperbaiki segalanya. Bagaimana? percayalah pada tiga hal. Pertama percaya pada kebaikan. Jika memang itu anda anggap baik dan itu sebuah kebaikan untuk banyak orang percayalah. Karena pada dasarnya dengan percaya dengan kebaikan kita telah merubah masa lalu. Merubah masa kejahilan dan menghindarkan kita kembali ke masa-masa buruk.
Kedua berlaku sopan. karena kebanyakan hal yang kita nantinya sesali adalah hal yang bertentangan dengan kesopanan. Hal yang pada dasarnya anda tau itu bertentangan dengan kesopanan namun karena ragu anda tetap melakukanya. maka percayalah pada kesopanan.

Terakhir yang anda harus percaya adalah sungguh-sungguh. Hal terakhir yang anda akan sesali jika anda tak lakukan adalah bersungguh-sungguh. Mungkin sebagian ada orang yang mengeluh karena mereka telah bersungguh-sungguh karena ada orang lain yang padahal tak bersungguh-sungguh namun berhasil. Namun nilainya merupakan pada keberhasilanya. Keberhasilan itu belum tentu terjadi jika tak bersungguh-sungguh. maka percayalah bahwa bersungguh-sungguh tak pernah tidak memberikan manfaat. Selama itu adalah bersungguh-sungguh dalam kebaikan.

Tiga hal di atas merupakan mesin waktu kita yang akan mengubah hal yang kita sesali. Semua yang terjadi adalah hal yang memang seharusnya terjadi.
Selengkapnya...

Jumat, 24 April 2009

Mengapa caleg menjadi gila?



Pertanyaan yang terulang dalam banyak berita. Penuh kotak jawaban terisi dengan jawaban masyarakat tentang hal tersebut. Namun aneh bukan? mengapa kalau mereka bahkan anak kecil tau alasan yang menjadikan caleg-caleg kehilangan akalnya namun tetap saja ada orang yang mencalonkan diri sebagai caleg?

Perubahan presepsi anggota legislatif atau anggota parlemen yang harusnya 'wakil rakyat' menjadi 'pengontrol rakyat' atau malah 'penipu rakyat' untuk kata ekstrimnya,adalah salah satu alasan mengapa banyak orang masih mau mencari kedudukan di sana. di tempat yang bahkan telah di cap sebagai tempat terkorup.Perjalanan waktu akan terus saja mengiringi setiap langkah bangsa yang menipu dirinya sendiri ini. Kalau memang kita ini bangsa yang jujur dan berprinsip sama rata sama rasa. Jangan biarkan kawan kita dan diri kita menipu saudara sebangsa. Jangan biarkan rakyat yang bodoh diwakili oleh orang-orang pintar.

Bukan dengan menaruh orang-orang pintar di tempat perwakilan rakyat yang nantinya malah akan menipu rakyat. Namun cukuplah orang pintar berada di pemerintahan dan biarkan para penanding pemerintah itu di wakili oleh tingkat kecerdasan rata-rata yang di wakilinya. Jika merasa mewakili golongan dosen, pilihlah dosen. Jika merasa mewakili golongan petani, maka pilihlah seorang petani namun jangan pilih seorang guru untuk membuat peraturan untuk murid. Karna walaupun hasilnya baik namun tetap saja peraturan tidak akan jalan sesuai yang di inginkan. Karena tidak jalanya peraturan itu disebabkan karena peraturan dibuat,dipahami dan di setujui oleh orang pintar namun harus di jalankan oleh orang biasa.

Biarkanlah para wakil kita itu bukan dari golongan pintar. Agar pemerintah tau bahwa tak semua orang indonesia itu pintar dan bantu pemerintah mengatasi mengatasi masalah yang akan tepat berada di depan mata. Jangan jadi gila jika hanya ingin menipu
Selengkapnya...

Kamis, 23 April 2009

Dari zaman batu ke biofuel


Perubahan iklim selalu mengiringi perjalanan dan cerita waktu kita setiap saat. banyak hal yang di usahakan untuk mencegahnya dan salah satunya adalah biofuel atau bahan bakar alternatif dari kelapa sawit.

Memang keberadaan bahan bakar kelapa sawit menjadi suatu yang penting untuk mengurangi konsumsi fosil.Namun di balik itu semua adanya demam menyelamatkan dunia dengan biofuel menjadi sebuah pisau bermata 2 karena di alih fungsikannya hutan hujan tropis menjadi lahan kebun kelapa sawit .

Jalan terbaik untuk membuat bumi kita kembali bersahabat adalah bukan dengan jalan singkat namun perlu pengorbanan. Bukan merubah konsumsi berlebihan dari satu hal ke hal lain. namun saatnya hentikan konsumsi berlebihan.
Selengkapnya...